Rumah khas Tana Toraja yang terletak di Sulawesi Selatan,
atau disebut juga Rumah Tangkonan. Rumah ini menjadi daya tarik wisatawan lokal
maupun mancanegara untuk berkunjung ke Sulawesi Utara, khususnya Tana Toraja. Rumah
paggung ini terbuat dari kayu tanpa paku satupun. Dimana, dibawah rumah itu
bisa dimanfaatkan sebagai kandang kerbau. Bentuk atapnya pun unik, Agak condong
atau melengkung di kedua bagian ujungnya. Atapnya pun masih tradisional,
menggunakan rumput kering/ijuk. Biasanya, rumah beratapkan ijuk membuat hawa
didalam rumah menjadi sejuk. Rumah ini sekilas seperti rumah gadang di
Padang-Sumatera Barat. Rumah ini tidak bisa di bangun sembarangan. Rumah harus
berdiri kokoh berjejer mengarah ke utara. Utara melambangkan para leluhur
mereka yang berasal dari arah utara. Penduduk Tana Toraja sendiri, merupakan
pendtang dari cina yang kemudian berbaur dengan pribumi. Yang dipercaya, bila
ada penduduk sekitar yang meninggal, maka mereka akan bersama-sama kembali kepada
leluhur mereka di
utara.
Tongkongan memiliki ragam ornamen seperti tanduk
kerbau dan warna dasar rumah yang berwarna merah,hitam, kuning dan putih.rumahnya
pun di lengkapi ukiran kayu dan pilar/tiang dari pohon palem yang halus. Tak
lupa kepala kerbau juga terpampang di setiap rumah mereka. Kepala kerbau yang
terpajang di depan rumah mereka, dapat menandakan tingkat derajat keluarga
tersebut. Rumah ini ada 3 bagian ruangan didalamnya, yaitu:
*Bagian Utara atau tanglok. Di bagian ini, terdapat ruang
tamu, tempat tidur anak, serta tempat sesajen.
*Bagian Tengah atau Sali. Bagian ini terdiri dari ruang
makan, ruang keluarga, dapur dan untuk meletakkan mayat.
*Bagian Selatan atau sumbung. Terdapat ruang keluar dan
disebut-sebut sebagai ruangan sumber penyakit.
Tongkongan sendiri punya banyak jenis, yaitu Tongkongan
Tayuk yang digunakan untuk keagamaan, Tongkongan Pekaindoran sebagai tempat
pemerintahan, dan juga Batu A’riri yang digunakan untuk mengatur tentang
kekeluargaan.
Rumah Tongkongan warga biasa dan bangsawan, berbeda. Yang
membedakannya terletak pada dinding, jendela, dan kolom yang di hiasi oleh
ukiran-ukiran unik yang bergambarkan ayam, babi dan kerbau.