Senin, 11 November 2013

PENIPUAN DI INTERNET

Tekhnologi kian hari, dari waktu dan waktu selalu berubah. Tak dapat dipungkiri, sekarang jamannya serba instant. Semua serba ada dan cepat. Makanya perbedaan masyarakat jaman dulu dan sekarang amatlah berbeda. Bila dahulu, untuk mendapatkan sesuatu atau berkomunikasi maupun mengerjakan sesuatu hal, mereka haruslah berusaha terlebih dahulu. Mencari tahu sendiri maupun berkomunikasi melalui surat-menyurat. Berbeda dengan jaman sekarang, serba cepat dan mudah. Bila kita ingin mengetahui sesuatu, maka kita dapat menemukannya melalu suatu layanan internet. Layanan internet banyak kegunaan dan situs-situs canggih lainnya. Seperti layanan e-mail untuk mengirim surat elektronik yang sangat mudah untuk digunakan dan dalam waktu singkat, maka pengiriman surat elektronik akan terkirim dengan cepat dibandingkan dengan mengirim surat melalui pos. Terlebih banyaknya layanan yang tersedia dengan menggunakan jaringan internet. Contohnya: banyak jejaring sosial yang bermunculan untuk berkomunikasi dengan orang-orang jauh dengan fitur-fitur menarik. Seperti skype; yaitu layanan chatting dengan bertatap muka, selain itu facebook dan twitter yang merupakan layanan jejaring sosial untuk berkomunikasi saling mengirim pesan dan balasan serta jejaring sosial lainnya. Berkembangnya layanan internet, membuat semua menjadi terasa lebih "dekat". Hal ini membuat setiap orang ingin mengetahui dan mempelajari cara penggunaan atau peng-operasian internet secara mendalam. Ini semata-mata dilakukan agar tidak tertinggal oleh jaman yang semakin canggih dan melek akan tekhnologi. Namun, dengan berkembangnya teknologi, maka banyak pula dampak yang ditimbulkan dari teknologi yang semakin berkembang. Salah satu dampak dari itu ialah Penyalahgunaan Teknologi. Penyalahgunaan teknologi merupakan penggunaan yang tidak semestinya dalan penggunaan internet. Banyak yang terjadi dalam penyalahgunaan internet seperti penipuan, serta kejahatan internet atau cyber crime lainnya. Penipuan contohnya. Banyak aksi penipuan yang memanfaatkan media internet ataupun teknologi gadget lainnya. Para pelaku kejahatan teknologi, meraup keuntungan tak sedikit. Banyak modus kejahatan yang dilakukan. Misal saja modus undian berhadiah. Saat ini, sedang maraknya penipuan undian yang berhadiahkan 1 unit mobil dengan menggunakan nama besar perusahaan merek telekomunikasi ternama. Mereka meyakinkan korban dengan memberikan pin yang tembus dalam undian serta mencantumkan situs web yang sebenarnya tak resmi. Didalam situs resmi tersebut telah tercantum sekumpulan nomer pin yang tembus dalam undian. Tentunya hal ini sangat meyakinkan korban tanpa menyadari bahwa situs yang diberikan merupakan situs "abal" yang sengaja dibuat oleh sekelompok penipu. Setelah itu, pastinya korban akan menghubungi Customer Service yang sekali lagi merupakan tipuan belaka dan selanjutnya disuruh untuk mentransfer sejumlah uang yang berkisaran jutaan sampai belasan juta yang diklaim untuk membayar pajak atas hadiah yang akan diterima. Setelah mentransfer sejumlah uang, maka dalam seketika Customer Service hilang dan tak bisa dihubungi. Uang lenyap, hadiah pun tak kunjung datang. Hal tadi merupakan salah satu kejahatan internet yang merupakan dampak negatif dari perkembangan teknologi jaman ini.

KEMACETAN

Kemacetan sendiri sudah suatu hal yang tidak asing lagi di Jakarta. Kemacetan merupakan hal yang sangat lumrah terjadi di Indonesia. Bukan hal yang baru lagi. Mungkin ini sudah menjadi ciri khas bagi kota Jakarta,suatu identitas tersendiri. Banyak hal yang mempengaruhi terjadinya kemacetan di Jakarta dan dikota lainnya di Indonesia. 1. Kurangnya kesadaran lalu lintas bagi pengendara kendaraan. Banyak pengendara kendaraan yang menggunakan jalan tanpa mengedepankan ketertiban dalam berlalu lintas. Banyak yang tidak memperhatikan rambu lalu lintas. Bahkan, mereka terkesan egois dijalanan. Kemungkinan, karena faktor waktu yang mepet membuat mereka terburu-buru. Hal lumrah bagi sebagian orang indonesia yang menggunakan "jam karet" alias suka telat waktu. Sebenarnya saya kurang setuju dengan pernyataan "orang Indonesia memakai jam karet". Dilihat dari kondisi jalanan sendiri yang tidak bisa ditebak macet atau tidaknya. Terkadang apabila kita sudah mempersiapkan diri atau berangkat lebih awal, masih saja telat. Itu dikarenakan kondisi jalan yang tidak bisa ditebak. 2. Cuaca Hujan. Hujan memang tak lepas dari kemacetan. Faktor cuaca memang mempengaruhi kondisi jalan yang menjadi licin, terlebih jalan berlubang yang membutuhkan konsentrasi pengguna jalan dalan melajukan kendaraannya. Terlebih lagi dalam kondisi hujan, jalanan menjadi tergenang dan banjir. Banyak kendaraan yang mogok, menepi dijalan. Selain itu, banyak pula terjadi sesuatu yang tak diinginkan karena jalanan yang licin. Biasanya disaat hujan, daerah yang macet berada di sekitaran bawah/kolong fly over. Karena banyak kendaraan roda dua yang menepi disana sekedar untuk berlindung dari hujan. 3. Semakin banyaknya kendaraan pribadi. Tak jarang kita melihat semakin banyaknya kendaraan baru bermunculan yang menimbulkan niat masyarakat untuk membelinya. Bahkan banyak pula 1kendaraan hanya diisi/dinaiki 1orang. Semakin banyaknya masyarakat memiliki kendaraan pribadi, maka semakin banyak pula kendaraan yang berkeliaran dijalan. Tentu, hal ini tidak efektif dalam menyelesaikan masalah kemacetan. Sebenarnya hampir setiap kota memiliki atau menyediakan angkutan massal yang bisa digunakan untuk mengurangi kemacetan. Namun, lagi-lagi kesadaran masyarakat serta kebutuhan masyarakat itu sendiri. Ada sebagian orang yang memanfaatkan kendaraan massal untuk bepergian dengan alasan harga ongkos yang murah, kondisi capek setelah beraktifitas yang tidak perlu mengendarai kendaraan,dan faktor lainnya. Contohnya saja kereta jabodetabek, sekarang ongkos untuk menggunakan kereta sangat murah. Berkisar antara 2ribu sampai 6ribu saja. Tentu ini usaha untuk mengalihkan kebiasaan masyarakat untuk menggunakan kendaraan pribadi menjadi ke angkutan massal. 4. Seperti yang telah dibahas tadi, kurangnya kesadaran lalu lintas bagi pengendara. Banyak angkutan massal terutama angkot/metromini ataupun sejenisnya seperti raja dijalanan. Maksud dari raja dijalanan itu adalah ugal-ugalan seperti jalanan hanya dilalui olehnya sendiri. Sudah banyak kejadian yang tidak diharapkan karna kelakuan ugal-ugalan dan berhenti sembarangan untuk menurunkan atau menaikkan penumpang. Memang, bukan hanya kendaraan umum saja yang bertindak seenaknya. Tidak sedikit pula kendaraan pribadi yang bersikap tidak ada aturan dalam berkendara.

PEMBELIAN

Dalam pembelian, ada beberapa yang harus dilakukan sebelum melakukan pembelian. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi sehingga terjadinya pembelian. Seperti kebutuhan, keinginan, serta segala sesuatu yang tidak bisa didiga. Pembelian yang merupakan karena kebutuhan, harus dipikirkan baik-baik melalui tahap-tahap keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dimaksud ialah: -pengenalan masalah Memahami apa yang kita butuhkan dalam melakukan pembelian. Mengenali kebutuhan kita asendiri dahulu -pencarian informasi Mencari informasi mengenai barang yang sudah diketahui yang akan dibeli. Informasi tentang harga, kegunaan, manfaat, dampak penggunaan dan lain sbagainya. -evaluasi alternatif Mengevaluasi barang yang akan kita beli, Dan mempersiapkan alternatif-alternatif barang lainnya. -keputusan pembelian Setelah melakukan berbagai tahap diatas, maka sekarang waktunya memutuskan apa yang akan dibeli. -evaluasi setelah pembelian Setelah melakukan keputusan pembelian, maka sekarang akan mengetahui informasi yang sebenarnya. Dalam arti apakah barang yang dipilih sudah sesuai dengan harapan konsumen setelah membeli. Sedangkan apabila keinginan, merupakan sesuatu yang tidak harus dilakukan. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan, seperti seberapa penting barang atau pembelian yang didasari keinginan itu harus dimiliki atau dibeli. Biasanya, pembelian yang didasari oleh keinginan semu, bisa jadi barang itu tidak akan berguna dalam jangka waktu yang panjang. Atau dengan kata lain, barang itu hanya dapat memuaskan dirinya dalam jangka waktu yang sebentar atau sementara. Alangkah baiknya, dalam melakukan pembelian harus dipikirkan matang-matang agar tidak terjadi pembelian barang yang sebetulnya tidak sangat berguna aau tidak terlalu penting bagi kita.

PEMBELIAN

Dalam pembelian, ada beberapa yang harus dilakukan sebelum melakukan pembelian. Seperti yang telah dijelaskan pada pembahasan sebelumnya. Tentunya banyak faktor yang mempengaruhi sehingga terjadinya pembelian. Seperti kebutuhan, keinginan, serta segala sesuatu yang tidak bisa didiga. Pembelian yang merupakan karena kebutuhan, harus dipikirkan baik-baik melalui tahap-tahap keputusan pembelian. Keputusan pembelian yang dimaksud ialah: -pengenalan masalah Memahami apa yang kita butuhkan dalam melakukan pembelian. Mengenali kebutuhan kita asendiri dahulu -pencarian informasi Mencari informasi mengenai barang yang sudah diketahui yang akan dibeli. Informasi tentang harga, kegunaan, manfaat, dampak penggunaan dan lain sbagainya. -evaluasi alternatif Mengevaluasi barang yang akan kita beli, Dan mempersiapkan alternatif-alternatif barang lainnya. -keputusan pembelian Setelah melakukan berbagai tahap diatas, maka sekarang waktunya memutuskan apa yang akan dibeli. -evaluasi setelah pembelian Setelah melakukan keputusan pembelian, maka sekarang akan mengetahui informasi yang sebenarnya. Dalam arti apakah barang yang dipilih sudah sesuai dengan harapan konsumen setelah membeli. Sedangkan apabila keinginan, merupakan sesuatu yang tidak harus dilakukan. Banyak pertimbangan yang harus dilakukan, seperti seberapa penting barang atau pembelian yang didasari keinginan itu harus dimiliki atau dibeli. Biasanya, pembelian yang didasari oleh keinginan semu, bisa jadi barang itu tidak akan berguna dalam jangka waktu yang panjang. Atau dengan kata lain, barang itu hanya dapat memuaskan dirinya dalam jangka waktu yang sebentar atau sementara. Alangkah baiknya, dalam melakukan pembelian harus dipikirkan matang-matang agar tidak terjadi pembelian barang yang sebetulnya tidak sangat berguna aau tidak terlalu penting bagi kita.

EVALUASI ALTERNATIF SEBELUM MEMBELI

Sebelumnya, saya telah membahas mengenai “evaluasi alternatif sebelum mlakukan pembelian” terhadap konsumen. Judul tulisan kali ini adalah merupakan salah satu tahap dalam melakukan pengambilan keputusan dalam pmbelian. Evaluasi alternatif adalah suatu tahap dalam pengambilan keputusan dalam pembelian dengan sebelumnya mengetahui barang apa yang akan dibeli sesuai dengan kebutuhan dan selanjutnya mempertimbangkannya. Adapun evaluasi yang diterapkan oleh pembeli adalah : 1. Harga Harga adalah nilai dari suatu barang. Tentunya nilai suatu barang dapat menunjukkan kualitas serta harga dari barang itu sendiri. Barang berkualitas bagus, akan memiliki harga yang relatif mahal. 2. Brand atau nama Merek Nama merek biasanya merupakan tujuan dari perusahaan untuk mengenalan suatu produk mereka. Nama merek juga mencerminkan tujuan atau maksud dari kegunaan produk iu tersebut. 3. Negara Asal Negara asal yang dimaksud adalah dari mana produk tersebut dibuat. Contohnya Swiss, negara tersebut terkenal akan produk jamnya yang kualitasnya tidak diragukan lagi. 4. Saliensi kriteria evaluasi Konsep ini mencerminkan bahwa kriteria evaluasi kerap berbeda pengaruhnya bagi konsumen dan produk yang berbeda juga. Sering pula konsumen beraanggapan bahwa harga pada suatu produk adalah hal yang penting, tetapi tidak untuk produk yang lain.produk yang salient yang benar-benar mempengaruhi proses evaluasi disebut juga atribut determinan. 5. Nilai Tambah Nilai tambah dari suatu produk itu bisa meliputi kualitas, daya guna yang panjang, dan kegunaan atau manfaat lainnya. Tulisan ini saya buat dengan menggunakan sumber dari: http://www.wattpad.com/4248605-pengertian-perilaku-konsumen-evaluasi-alternatif